KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 2 DEPOK JALAN BANGAU RAYA, KOTA DEPOK

KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMP NEGERI 2 DEPOK
JALAN BANGAU RAYA, KOTA DEPOK

Sejarah Koperasi SMPN 2 Depok
Pada awalnya koperasi ini dibentuk, hanya menjual alat tulis untuk keperluan siswa dan makanan ringan. Para siswa pun ikut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan (jual beli) koperasi yaitu dengan menjaga koperasi secara bergilir dan ikut dalam kepengurusan, tetapi tidak sepenuhnya karena masih terdapat guru di dalam kepengurusan. Selain itu, tidak terdapat ruangan khusus hanya berupa etalase kecil saja.
Semakin perkembangnya koperasi di SMPN 2 Depok dan terdapat situasi yang membuat siswa SMPN 2 Depok tidak dapat ikut berpartisipasi lagi. Lalu, sebagai gantinya terdapat karyawan yang menjaga koperasi SMPN 2 Depok. Berkembangnya koperasi di SMPN 2 Depok membuat koperasi ini menjual lebih banyak macam barang seperti seragam, minuman dalam kemasan, dan lain-lain. Karena sudah banyak menjual barang, koperasi ini ditempatkan diruangan seperti kelas.

Tujuan dan Fungsi Koperasi SMPN 2 Depok
Koperasi SMPN 2 Depok dibentuk dengan tujuan untuk mensejahterahkan anggotanya yaitu guru dan karyawan sekolah yang merupakan anggota tetap dan murid yang merupakan anggota sementara. Berfungsi untuk menampung dana dari anggotanya dan menyalurkan dana untuk anggotanya yang membutuhkan, misalnya para siswa yang menabung di koperasi dan dananya dapat digunakan saat karyawisata untuk membantu siswa lain yang kurang mampu.

Struktur Kepengurusan Koperasi SMPN 2 Depok Masa Bakti 2014-2016
Pembina : Kepala SMPN 2 Depok
Pengawas : Bambang Arif Sarwono, S.Si, M.Pd
  Hj. Sutarsih, S.Pd, MM
Ketua : Anwar, M.Pd
Sekretaris : Rismawati br Munthe, S.Pd
Bendahara : Lukluk Mawaddah, S.Pd
Pengelola
Simpan Pinjam :
Bendahara : Lukluk Mawaddah, S.Pd
Sekretaris : Rismawati br Munthe, S.Pd

Toko :
Koordinator Toserba : Yeni Apriyani Hamzah, S.Pd
Koordinator Seragam : Aris Yuliatini, M.Pd
Koordinator buku LKS : Rismawati br Munthe, S.Pd

Tabungan Guru, Karyawan, dan Siswa
Bendahara I : Sri Lestari, S.Pd
Bendahara II : Dwi Daryati B.W., S.Pd

Layanan Umum : Syafrudin

Aktivitas dan Produk SMPN 2 Depok
Tabungan Guru/Karyawan dan Siswa. Untuk siswa menabung dapat dilakukan perbulan atau perminggu, jumalah uangnya tidak ditentukan, dan tidak diwajibkan bagi siswa untuk menabung.
Antar jemput siswa. Hanya beberapa siswa yang terdaftar yang dapat di antar jemput oleh karyawan koperasi SMPN 2 Depok.
Menjual keperluan siswa SMPN 2 Depok, seperti seragam, alat tulis, makanan ringan untuk sarapan, dan kacamata (minus)  yang lebih murah dan cepat. Menjual kacamata tidak setiap saat ada, hanya dihari-hari tertentu.
Di adakanya catering Koperasi SMPN 2 Depok jika dilakukan karyawisata dan sarapan atau makan siang
Para anggota tetap dapat meminjam dana dan mengembalikannya sesuai ketentuan yang dibuat
Anggota tetap Koperasi SMPN  Depok berjumlahkan 78 orang
Dana Koperasi dapat digunakan untuk keperluan bersama.

Iuran dan dan Simpan Pinjam
Terdapat simpanan wajib sebesar 50.000 rupiah/bulan
Terdapat simpanan sukarela
Anggota hanya dapat meminjam maksimal sebesar 20.000.000 rupiah dan terdapat bunga 1%
Jumlah dana sekarang yang dimiliki Koperasi SMPN 2 Depok kurang lebh sebesar 500.000.000 ruipiah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI SERTA KOMUNIKASI DALAM TULISAN

KOMUNIKASI LISAN, NEGOSIASI, DAN KOMUNIKASI TULISAN Januari 12, 2018         I.             KOMUNIKASI LISAN Pengertian komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Jenis – Jenis Adanya perdebatan komunikasi lisan yang menggunakan perantara atau alat ini muncullah dua jenis komunikasi lisan yaitu : Komunikasi Lisan Langsung ·          Komunikasi lisan secara langsung ini merupakan komunikasi lisan yang terjadi tanpa adanya perantara, jarak, dan alat atau media yang digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi Lisan Tidak Langsung ·          Berbeda halnya dengan komunikasi lisan tidak langsung yang menggunakan media atau alat perantara berupa telepon, komputer, televisi, atau yang lainnya sebagai penyampai pesan atau informasi kepada komunikan.       II.             NEG
Baca selengkapnya

Definisi Etika, Klasifikasi Etika, Prinsip Etika Dalam Bisnis, Model Etika Dalam Bisnis

Definisi Etika Etika Berasal dari kata Etimologi dalam bahasa Yunani yaitu  “Ethos” yang artinya watak kebiasaan atau adat istiadat.Etika biasanya berkaitan erat dengan Perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “Mos” berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Klasifikasi Etika  Terdapat 5 klarifikasi menurut buku yanh berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi : 1.  Etika Deskriptif Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada 
Baca selengkapnya

BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) Secara sederhana, budaya perusahaan kerap didefinisikan sebagai : “Begitulah cara kami bekerja di sini.” Namun, definisi yang lebih “akademis”, budaya perusahaan adalah nilai-nilai pokok yang menjadi inti dari falsafah bekerja dalam organisasi, yang membimbing seluruh karyawan dalam bekerja, sehingga perusahaan akan mencapai sukses dalam usahanya. Perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang kuat akan mampu bertahan lama. Contohnya : IBM dengan IBM means services, P&G dengan business integrity, fair treatment of employees. Memang, bisa saja perusahaan itu sukses tanpa memiliki budaya perusahaan, tetapi keberhasilannya bersifat sementara. Perusahaan keluarga yang ambruk dua generasi setelah pendirinya meninggal, bisa menjadi contoh yang nyata. Lalu bagaimana caranya membentuk suatu budaya perusahaan (Corporate Culture) yang kuat dan mampu membawa perusahaan bertahan lama? Terdapat sejumlah langkah yang dapat ditempuh dalam me
Baca selengkapnya