DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS



DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS
Pengertian :
Komunikasi adalah  suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.  Dalam ilmu ekonomi,bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Berikut pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli :
Pengertian komunikasi bisnis menurut Purwanto : Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) Komunikasi Bisnis adalah adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi bisnis’ diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis itu (Katz, 1994). Istilah ‘bisnis’ dalam konteks ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi perusahaan.
Pengertian komunikasi bisnis menurut Rosenbaltt (1982:7): “Business Communication are purposive interchange of ideas, opinions, information, instructions, and the like, presented personally or impersonally by symbols or signal as attain the goals of the organizations” (Komunikasi Bisnis adalah pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan).

Pengertian komunikasi bisnis menurut Persing (1981:108) “Business communication may be defined as the spiraling process of the transaction of meanings through symbolic action involving all elements associated with sending and receiving written, oral, and nonverbal messages internal to organizations of paid people working together to produce and market goods and services for provit.”(Komunikasi Bisnis adalah proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh keuntungan).

Cakupan / Ruang Lingkup Komuikasi Bisnis :
Ada lima komponen yang penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1.     Pengirim pesan (sender atau komunikator).
2.     Pesan yang dikirimkan (message).
3.     Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
4.     Penerima pesan (receiver atau komunikan.
5.     Umpan balik (feedback) atau effect.
Kelima komponen penting yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi diatas tidak hanya berlaku untuk komunikasi bisnis, tetapi dalam dunia pendidikan kelima komponen tersebut juga penting untuk diperhatikan. Hal itu diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan belajar yang diharapkan melalui komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan selama proses belajar berlangsung yaitu adanya bentuk komunikasi dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan dan jawaban pertanyaan dari sebuah proses belajar mengenai topik tertentu yang dibahas dalam proses belajar tersebut.
2. Unsur-Unsur dalam Komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu :
1.     Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2.     Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3.     Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.     Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5.     Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.     Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Unsur-unsur komunikasi tersebut juga diperlukan dalam komunikasi dalam bidang pendidikan. Hanya saja yang membedakannya adalah tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan kebutuhan dunia pendidikan.
3. Bentuk Komunikasi Bisnis
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1.     Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
·        Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan.
·        Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
2.     Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu :
·        Menyediakan dan memberikan informasi
·        Mangatur alur suatu percakapan
·        Mengekspresikan emosi
·        Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·        Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·        Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Dalam prakteknya tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat bergabung agar penyampaian sebuah informasi dapat mudah dipahami. Contohnya komunikasi yang dilakukan seorang pemimpin untuk menyuruh bawahannya dimana melalui ucapan dan ekspresi wajah yang tepat akan mempermudah penyampaian maksud dan tujuan yang akan disampaikan sehingga tidak akan terjadi sebuah kekeliruan.
4. Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan oleh :
1.     Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai – nilai social, preferensi dan fungsi.
2.     Peluang pasar ditentukan oleh citra.
kebutuhan dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak mengetahui informasi dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu dengan menjalankan promosi, seperti :
1.     Kegiatan hubungan antar manusia
2.     Kegiatan hubungan masyarakat
3.     Kegiatan advertensi atau iklan
4.     Kegiatan promosi melalui media elektronik
5.     Kegiatan promosi dan penjualan melalui media internet
6.     Mengembangkan system informasi perusahaan
7.     Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis




Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
A. Peranan Komunikasi dalam bisnis
1. Pengertian Komunikasi dan Bisnis
a. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b. Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3. Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
B. Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
1. Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2. Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
C. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
D. Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi
             Berbicara mengenai KOMUNIKASI, maka terlintas secara spontan bahwa manusia yang adalah makhluk sosial, tentunya memiliki komunikasi antar manusia yang lainnya. Di era perkembangan jaman sekarang, komunikasi merupakan salah satu hal yang paling penting seiring dengan adanya kemajuan teknologi yang ada. Saling adanya interaksi untuk tujuan tertentu dengan konsep pemahaman yang sama, maka didirikanlah sebuah organisasi. Setiap orang anggota maupun kelompok dalam organisasi tersebut saling berkomunikasi untuk tujuan yang sama. Gagasan maupun ide yang muncul dikomunikasikan secara baik, meskipun terkadang terjadi kesalahpahaman di dalam perbedaan pendapat, namun itu merupakan suatu proses dari komunikasi yang ada.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi tak langsung terbentuk dengan sendirinya, diperlukan unsur – unsur penyebabnya.
Unsur – unsur terjadinya komunikasi adalah :
  1. Sumber
  2. Saluran
  3. Pesan
  4. Penerima
  5. Timbal Balik
  6. Penyaluran Ide dalam Komunikasi
Menyalurkan ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi untuk menyelesaikan masalah nya. Tahapan – tahapan menyalurkan ide melalui komunikasi :
  • Ide (gagasan), Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
  • Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
  • Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
  • Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
  • Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita). III.  Hambatan – Hambatan Komunikasi Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
  1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
–          Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
–          Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang               dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
–          Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio             dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
–          Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
–          Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap  prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
–          Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi  memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.


  1. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain – lain, misalnya:gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
  1. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
  1. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
  1. Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
  1. Dari segi sifatnya
  2. Komunikasi Lisan
3.      Komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
4.      Komunukasi Tertulis
5.      Komunikasi melalui tulisan
6.      Komunikasi Verbal
7.      Komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
8.      Komunikasi Non Verbal
9.      Komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat):
1.      Dari segi arahnya
2.      Komunikasi Ke atas
10.  Komunikasi dari bawahan ke atasan
11.  Komunikasi Ke bawah
12.  Komunikasi dari atasan ke bawahan
13.  Komunikasi Horizontal
14.  Komunikasi ke sesama manusia / setingkat
15.  Komunikasi Satu Arah
16.  Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
1.      Komunikasi Dua Arah
17.  Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi
1.      Menurut Lawannya
2.      Komunikasi Satu Lawan Satu
18.  Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
1.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
19.  Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
1.      Kelompok Lawan Kelompok
20.  Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain, Menurut Keresmiannya :
1.      Komunikasi Formal
21.  Komunikasi yang berlangsung resmi
1.      Komunikasi Informal
22.  Komunikasi yang tidak resmi
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ORGANISASI
Sebagai orang nomor satu dalam organisasi yang Anda pimpin atau posisi apapun yang Anda duduki di dalamnya komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak efektif. Perintah dari seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan sulit diimplementasikan karena komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi yang sulit dipahami untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang sinergis.
Diantara semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala tersebut sebagaimiscommunication (kekeliruan dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau terhambat.
Conor Hanaway dan Gabriel Hunt yang keduanya adalah pakar dan konsultan manajemen pada beberapa organisasi profit besar di dunia mencatat hambatan-hambatan komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut:
1.      Bahasa
Jika Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan pesan dalam bahasa penerima pesan. Laporan ilmiah yang sangat teknis tidak akan mempengaruhi kaum profesional dari bidang lain untuk melakukan tindakan.
2.      Kebisingan
Istilah “kebisingan” (noise) mengacu pada semua hal yang mengganggu atau memperburuk komunikasi dalam organisasi. Misalnya, pesan Anda mengalami “bentrok” dengan pesan lain yang sama-sama harus diperhatikan. Jika si penerima mendapatkan banyak sekali memo setiap harinya, Anda harus memikirkan cara lain untuk mengirimkan pesan Anda.
3.      Terlalu bertele-tele
Hindari gaya militer yang berlapis-lapis. Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam komunikasi Anda. Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat Anda menjadi lupa terhadap inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga penerima mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pesan.
4.      Kesulitan mendengar
Ada banyak sekali kesulitan mendengar di pihak penerima. Tekanan kerja, masalah pribadi, prioritas lain atau kelebihan komunikasi merupakan penyebab munculnya kesulitan mendengarkan.
5.      Ketidakpercayaan
Ada banyak alasan mengapa pihak penerima tidak percaya dan bersikap sinis terhadap suatu komunikasi. Sebagian rasa tidak percaya tersebut bisa jadi disebabkan oleh pihak pengirim—misalnya, jika Anda menandai semua surat Anda, “penting”, atau jika Anda tidak begitu terbuka dalam komunikasi sebelumnya.
6.      Emosi
Emosi mempengaruhi komunikasi dalam, setidaknya, dua cara. Pertama, situasi yang sarat emosi dapat menyebabkan terjadinya banyak ebisingan yang menyebabkan penyimpangan komunikasi. Kedua, cara paling efektif untuk membuat seseorang melakukan tindakan adalah melalui emosi mereka.
7.      Lingkaran umpan-balik
Tidak adanya lingkaran umpan-balik membuat pihak pengirim tidak yakin bahwa pesan telah sepenuhnya dimengerti
Berbagai hambatan komunikasi di atas tentu saja menyadarkan kita agar komunikasi yang dibangun terlebih dalam konteks organisasi hendaknya dilangsungkan secara efektif. Secara praktis, komunikasi efektif dapat dipahami sebagai fenomena terbalik dari gejala-gejala di atas tadi, yakni terciptanya sebuah interaksi yang saling memahami maksud pesan dari masing-masing arah yang pada tujuan akhirnya mampu mentransmisi dan mentransfer gagasan melalui peramuan pesan sebaik mungkin.
Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.

KESIMPULAN DARI PADA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
            Komunikasi di dalam suatu organisasi merupakan salah satu aspek yang penting di dalam mendukung terjalinnya kerjasama yang baik di dalam setiap bagian organisasi tersebut. Komunikasi yang berjalan secara baik, maka bisa mendukung kemajuan di dalam organisasi tersebut. Namun sebaliknya, apabila komunikasi menjadi problem utama di dalam suatu organisasi, maka komunikasi tersebut dapat menghambat tujuan dan visi misi di dalam organisasi yang ada.
REFERENSI:
  1. Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia, 2005.
Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., ILMU KOMUNIKASI. PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2005
Bonnington, Robert, Modern Business: A System Approach. New York: Gramedia, 2005.
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http//aurajogja.files.wordpress.com

Judul
Penulis
Sumber
Komunikasi bisnis efektif dalam dunia bisnis
Desi Septiani
Ablonczy-Mihalyka, Livia. 2009. “Business Communication between People with Different Cultural Backgrounds”. 1(19): 121 – 129.
Aryanti, Neli. 2002. “Membentuk Komunikasi Efektif Dalam Dunia Kerja”. 2(1). 33-40.
AW, Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran; Prinsip Komunikasi untuk  Meningkatkan Kinerja Perkantoran, Cetakan I. Depok :Media Wacana.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Chaniago, Harmon. 2013. Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa.
Curtis, Dan B., et.all. 2000. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Terjemahan Yuyun Wirasasmita. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis, Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Guffey, Mary Ellen. 2006. Business Communication Process Product. Edisi Keempat. Terjemahan Ichsan Satyo Budi. Jakarta: Salemba Empat.
Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis, Edisi II, Cetakan kesebelas. Jakarta:
Erlangga.
---------------------, 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi III. Jakarta: Erlangga.
Robbin, James G dan Barbara S. Jones. 1982. Effective Communication for Today Manager. Terjemahan R. Truman Sirait. Jakarta: Tulus Jaya.
Turner, Jeanine Warisse and N. Lamar Reinsch .2007. “Journal of Business Communication”. 44(36).
Penerapan strategi komunikasi bisnis dalam positioning PT. Bank Muamalat Indonesia
Rajes Solihin
Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009.

Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia Institute, 1999.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep Dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Ciptono, Fandy. Seri Manajemen Merek 01- Manajemen Dan Strategi Merek.

Yogyakarta: Andi Publisher, 2011.

Effendi, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999.

Hamid, Farid Dan Heri Budianto. Ilmu Komunikasi: Sekarang Dan Tantangan Masa Depan, Jakarta: Kencana, 2011.

Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah: Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Kartajaya, Hermawan. On Positioning - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan. On Segmentation - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan. Boosting Field Marketing Performance: From Strategy To Execution. Bandung: Mizan, 2006.

Kartajaya, Hermawan. On Brand - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan. On Marketing Mix - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.

Kartajaya, Hermawan & Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mizan, 2006.

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Grafindo Persada, 2001. Kotler, Philip. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2001.
Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, 2010. Parsons, Patricia J. Etika Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2004.
Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga, 2011.

Susanto, A.B Dan Himawan Wijanarko. Power Branding: Membangun Brand Yang Legendaris. Bandung: Mizan, 2004.

Suryani, Tatik, Perilaku Konsumen: Implikasi pada strategi pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.

Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008.

Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank Yogyakarta: Graha imu, 2010.

Yusanto, Muhammad Ismail Dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Manajemen Strategi Persepktif syariah, Jakarta: Khairul Bayaan, 2003.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI SERTA KOMUNIKASI DALAM TULISAN

Definisi Etika, Klasifikasi Etika, Prinsip Etika Dalam Bisnis, Model Etika Dalam Bisnis