DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS
DASAR KOMUNIKASI DAN
KOMUNIKASI BISNIS
Pengertian :
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Dalam ilmu ekonomi,bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Berikut
pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli :
Pengertian
komunikasi bisnis menurut Purwanto : Komunikasi bisnis
adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai
tujuan tertentu.
Pengertian
komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) Komunikasi Bisnis adalah adanya
pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian
tujuan komersil. Komunikasi bisnis’ diartikan sebagai komunikasi yang terjadi
dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis itu (Katz, 1994).
Istilah ‘bisnis’ dalam konteks ini diterjemahkan sebagai suatu organisasi
perusahaan.
Pengertian
komunikasi bisnis menurut Rosenbaltt (1982:7): “Business
Communication are purposive interchange of ideas, opinions, information,
instructions, and the like, presented personally or impersonally by symbols or
signal as attain the goals of the organizations” (Komunikasi Bisnis
adalah pertukaran ide-ide opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang
dikemukakan baik secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda,
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan).
Pengertian
komunikasi bisnis menurut Persing (1981:108) “Business
communication may be defined as the spiraling process of the transaction of
meanings through symbolic action involving all elements associated with sending
and receiving written, oral, and nonverbal messages internal to organizations
of paid people working together to produce and market goods and services for
provit.”(Komunikasi Bisnis adalah proses penyampaian arti melalui
lambang-lambang yang meliputi keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan
proses penyampaian dan Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan,
maupun nonverbal yang dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang
yang secara bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna
memperoleh keuntungan).
Cakupan / Ruang Lingkup
Komuikasi Bisnis :
Ada
lima komponen yang penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Pengirim
pesan (sender atau komunikator).
2. Pesan
yang dikirimkan (message).
3. Bagaimana
pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
4. Penerima
pesan (receiver atau komunikan.
5. Umpan
balik (feedback) atau effect.
Kelima komponen penting yang harus
diperhatikan dalam proses komunikasi diatas tidak hanya berlaku untuk komunikasi
bisnis, tetapi dalam dunia pendidikan kelima komponen tersebut juga penting
untuk diperhatikan. Hal itu diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan belajar
yang diharapkan melalui komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan selama proses belajar berlangsung
yaitu adanya bentuk komunikasi dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan dan
jawaban pertanyaan dari sebuah proses belajar mengenai topik tertentu yang
dibahas dalam proses belajar tersebut.
2. Unsur-Unsur dalam
Komunikasi
Dalam
komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu :
1. Memiliki
tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran,
dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator
dan komunikan.
3. Gagasan,
opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan
saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan
media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5. Meggunakan
simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian
tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
Unsur-unsur komunikasi tersebut juga
diperlukan dalam komunikasi dalam bidang pendidikan. Hanya saja yang
membedakannya adalah tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan kebutuhan
dunia pendidikan.
3. Bentuk Komunikasi Bisnis
Pada
dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi
verbal
Komunikasi verbal (verbal communication)
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain
melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah,
mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan
lain-lain.
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal,
dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti,
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
·
Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks,
sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan
laporan.
·
Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka
diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya
memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
2. Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya
komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk
dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah,
gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam
penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang
berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan
biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara
tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun
Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu :
·
Menyediakan dan memberikan informasi
·
Mangatur alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan emosi
·
Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau
mengembangkan pesan-pesan verbal
·
Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
·
Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya
dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Dalam prakteknya tentu komunikasi verbal dan
non verbal dapat bergabung agar penyampaian sebuah informasi dapat mudah
dipahami. Contohnya komunikasi yang dilakukan seorang pemimpin untuk menyuruh
bawahannya dimana melalui ucapan dan ekspresi wajah yang tepat akan mempermudah
penyampaian maksud dan tujuan yang akan disampaikan sehingga tidak akan terjadi
sebuah kekeliruan.
4. Bisnis dalam Pandangan
Komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang
lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam
proses komunikasi, hal ini lebih pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari
komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih
mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya.
Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat
mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara
otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan membuat
pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan
menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan
oleh :
1. Secara
realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara individual,
dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat dengan mekanisme komunikasi secara
berkesinambungan dengan membentuk nilai – nilai social, preferensi dan fungsi.
2. Peluang
pasar ditentukan oleh citra.
kebutuhan
dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat
menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan
keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara umum selalu timbul permasalahan dimana
konsumen – pasar tidak mengetahui informasi dan keberadaa barang dan jasa di
pasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan
strategi komunikasi. Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik
dan efektif ke pasar, yaitu dengan menjalankan promosi, seperti :
1. Kegiatan
hubungan antar manusia
2. Kegiatan
hubungan masyarakat
3. Kegiatan
advertensi atau iklan
4. Kegiatan
promosi melalui media elektronik
5. Kegiatan
promosi dan penjualan melalui media internet
6. Mengembangkan
system informasi perusahaan
7. Mengembangkan
keahlian komunikator dalam bisnis
Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
A. Peranan Komunikasi dalam bisnis
1. Pengertian Komunikasi dan Bisnis
a. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b. Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
2. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran
gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan
pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan
makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3. Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
B. Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
B. Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap
komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk
membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu
gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
1. Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2. Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
1. Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2. Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.
C. Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada
kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik.
Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali
bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan
orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
D. Memperbaiki Komunikasi dalam
Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan
memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22)
adalah :
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi
Berbicara mengenai
KOMUNIKASI, maka terlintas secara spontan bahwa manusia yang adalah makhluk
sosial, tentunya memiliki komunikasi antar manusia yang lainnya. Di era
perkembangan jaman sekarang, komunikasi merupakan salah satu hal yang paling
penting seiring dengan adanya kemajuan teknologi yang ada. Saling adanya
interaksi untuk tujuan tertentu dengan konsep pemahaman yang sama, maka
didirikanlah sebuah organisasi. Setiap orang anggota maupun kelompok dalam
organisasi tersebut saling berkomunikasi untuk tujuan yang sama. Gagasan maupun
ide yang muncul dikomunikasikan secara baik, meskipun terkadang terjadi
kesalahpahaman di dalam perbedaan pendapat, namun itu merupakan suatu proses
dari komunikasi yang ada.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak
yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan
solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun
si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik
yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar
mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi
tak langsung terbentuk dengan sendirinya, diperlukan unsur – unsur penyebabnya.
Unsur
– unsur terjadinya komunikasi adalah :
- Sumber
- Saluran
- Pesan
- Penerima
- Timbal Balik
- Penyaluran Ide dalam Komunikasi
Menyalurkan
ide melalui komunikasi bisa secara lisan maupun tulisan. Salah satu nya adalah
dengan memberikan solusi yang tepat kepada orang lain yang membutuhkan solusi
untuk menyelesaikan masalah nya. Tahapan – tahapan menyalurkan ide melalui
komunikasi :
- Ide (gagasan), Perumusan
Dalam
perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
- Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran
ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
- Tindakan
Dalam
tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi
dilaksanakan.
- Pengertian
Dalam
pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi
ide si receiver.
- Penerimaan
Penerimaan
ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita). III. Hambatan – Hambatan Komunikasi Berikut
ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
- Hambatan dari Proses Komunikasi :
–
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
–
Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si
pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
–
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
–
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
–
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka
tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
–
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan
apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau
tidak jelas dan sebagainya.
- Hambatan Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain – lain, misalnya:gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
- Hambatan Semantik.
Kata-kata
yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
- Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
- Klasifikasi Komunikasi dalam organisasi
Di
bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau
dari beberapa segi :
- Dari segi sifatnya
- Komunikasi Lisan
3. Komunikasi yang berlangsung
lisan / berbicara
4. Komunukasi Tertulis
5. Komunikasi melalui tulisan
6. Komunikasi Verbal
7. Komunikasi yang
dibicarakan/diungkapkan
8. Komunikasi Non Verbal
9. Komunikasi yang tidak
dibicarakan(tersirat):
1.
Dari
segi arahnya
2.
Komunikasi
Ke atas
10. Komunikasi dari bawahan ke
atasan
11. Komunikasi Ke bawah
12. Komunikasi dari atasan ke
bawahan
13. Komunikasi Horizontal
14. Komunikasi ke sesama
manusia / setingkat
15. Komunikasi Satu Arah
16. Pemberitahuan gempa melalui
BMKG(tanpa ada timbal balik)
1. Komunikasi Dua Arah
17. Berbicara dengan adanya
timbal balik/ saling berkomunikasi
1. Menurut Lawannya
2. Komunikasi Satu Lawan Satu
18. Berbicara dengan lawan
bicara yang sama banyaknya
1. Komunikasi Satu Lawan
Banyak (kelompok)
19. Berbicara antara satu orang
dengan suatu kelompok
1. Kelompok Lawan Kelompok
20. Berbicara antara suatu
kelompok dengan kelompok lain, Menurut Keresmiannya :
1. Komunikasi Formal
21. Komunikasi yang berlangsung
resmi
1. Komunikasi Informal
22. Komunikasi yang tidak resmi
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ORGANISASI
Sebagai
orang nomor satu dalam organisasi yang Anda pimpin atau posisi apapun yang Anda
duduki di dalamnya komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan
terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi
yang tidak efektif. Perintah dari seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah
komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan sulit diimplementasikan karena
komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi
yang sulit dipahami untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi tentu
bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi
sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai
pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat
sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama
yang sinergis.
Diantara
semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala tersebut
sebagaimiscommunication (kekeliruan
dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi tidak dapat berjalan sebagaimana
yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau terhambat.
Conor
Hanaway dan Gabriel Hunt yang keduanya adalah pakar dan konsultan manajemen
pada beberapa organisasi profit besar di dunia mencatat hambatan-hambatan
komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut:
1. Bahasa
Jika
Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan
pesan dalam bahasa penerima pesan. Laporan ilmiah yang sangat teknis tidak akan
mempengaruhi kaum profesional dari bidang lain untuk melakukan tindakan.
2. Kebisingan
Istilah
“kebisingan” (noise) mengacu
pada semua hal yang mengganggu atau memperburuk komunikasi dalam organisasi.
Misalnya, pesan Anda mengalami “bentrok” dengan pesan lain yang sama-sama harus
diperhatikan. Jika si penerima mendapatkan banyak sekali memo setiap harinya,
Anda harus memikirkan cara lain untuk mengirimkan pesan Anda.
3. Terlalu
bertele-tele
Hindari
gaya militer yang berlapis-lapis. Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam
komunikasi Anda. Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat
Anda menjadi lupa terhadap inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga
penerima mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pesan.
4. Kesulitan
mendengar
Ada
banyak sekali kesulitan mendengar di pihak penerima. Tekanan kerja, masalah pribadi,
prioritas lain atau kelebihan komunikasi merupakan penyebab munculnya kesulitan
mendengarkan.
5. Ketidakpercayaan
Ada
banyak alasan mengapa pihak penerima tidak percaya dan bersikap sinis terhadap
suatu komunikasi. Sebagian rasa tidak percaya tersebut bisa jadi disebabkan
oleh pihak pengirim—misalnya, jika Anda menandai semua surat Anda, “penting”,
atau jika Anda tidak begitu terbuka dalam komunikasi sebelumnya.
6. Emosi
Emosi
mempengaruhi komunikasi dalam, setidaknya, dua cara. Pertama, situasi yang
sarat emosi dapat menyebabkan terjadinya banyak ebisingan yang menyebabkan
penyimpangan komunikasi. Kedua, cara paling efektif untuk membuat seseorang
melakukan tindakan adalah melalui emosi mereka.
7. Lingkaran
umpan-balik
Tidak
adanya lingkaran umpan-balik membuat pihak pengirim tidak yakin bahwa pesan
telah sepenuhnya dimengerti
Berbagai
hambatan komunikasi di atas tentu saja menyadarkan kita agar komunikasi yang
dibangun terlebih dalam konteks organisasi hendaknya dilangsungkan secara
efektif. Secara praktis, komunikasi efektif dapat dipahami sebagai fenomena
terbalik dari gejala-gejala di atas tadi, yakni terciptanya sebuah interaksi
yang saling memahami maksud pesan dari masing-masing arah yang pada tujuan
akhirnya mampu mentransmisi dan mentransfer gagasan melalui peramuan pesan
sebaik mungkin.
Implikasi Manajerial
Implikasi
manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa
implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless
Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi
atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih
pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar
global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah
bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara
lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada
pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan
berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur
organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
KESIMPULAN DARI PADA
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi di dalam suatu organisasi
merupakan salah satu aspek yang penting di dalam mendukung terjalinnya
kerjasama yang baik di dalam setiap bagian organisasi tersebut. Komunikasi yang
berjalan secara baik, maka bisa mendukung kemajuan di dalam organisasi
tersebut. Namun sebaliknya, apabila komunikasi menjadi problem utama di dalam
suatu organisasi, maka komunikasi tersebut dapat menghambat tujuan dan visi
misi di dalam organisasi yang ada.
REFERENSI:
- Rogers, Everet, Communication in Organization. New York: Gramedia, 2005.
Deddy
Mulyana, M.A., Ph.D., ILMU KOMUNIKASI. PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2005
Bonnington,
Robert, Modern Business: A System
Approach. New York: Gramedia, 2005.
http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html
http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http//aurajogja.files.wordpress.com
Judul
|
Penulis
|
Sumber
|
Komunikasi bisnis efektif dalam dunia
bisnis
|
Desi Septiani
|
Ablonczy-Mihalyka, Livia. 2009.
“Business Communication between People with Different Cultural Backgrounds”.
1(19): 121 – 129.
Aryanti, Neli. 2002. “Membentuk
Komunikasi Efektif Dalam Dunia Kerja”. 2(1). 33-40.
AW, Suranto. 2005. Komunikasi
Perkantoran; Prinsip Komunikasi untuk
Meningkatkan Kinerja Perkantoran, Cetakan I. Depok :Media Wacana.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu
Komunikasi, Edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Chaniago, Harmon. 2013. Manajemen
Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa.
Curtis, Dan B., et.all. 2000.
Komunikasi Bisnis dan Profesional. Terjemahan Yuyun Wirasasmita. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis,
Edisi I. Yogyakarta: Andi.
Guffey, Mary Ellen. 2006. Business
Communication Process Product. Edisi Keempat. Terjemahan Ichsan Satyo Budi.
Jakarta: Salemba Empat.
Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi
Bisnis, Edisi II, Cetakan kesebelas. Jakarta:
Erlangga.
---------------------, 2006.
Komunikasi Bisnis. Edisi III. Jakarta: Erlangga.
Robbin, James G dan Barbara S. Jones.
1982. Effective Communication for Today Manager. Terjemahan R. Truman Sirait.
Jakarta: Tulus Jaya.
Turner, Jeanine Warisse and N. Lamar Reinsch
.2007. “Journal of Business Communication”. 44(36).
|
Penerapan strategi komunikasi bisnis
dalam positioning PT. Bank Muamalat Indonesia
|
Rajes Solihin
|
Amin, A. Riawan. Menata Perbankan
Syariah Di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009.
Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank
Syariah: Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia Institute, 1999.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran:
Dasar, Konsep Dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Ciptono, Fandy. Seri Manajemen Merek
01- Manajemen Dan Strategi Merek.
Yogyakarta: Andi Publisher, 2011.
Effendi, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi
Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999.
Hamid, Farid Dan Heri Budianto. Ilmu
Komunikasi: Sekarang Dan Tantangan Masa Depan, Jakarta: Kencana, 2011.
Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah:
Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010.
Kartajaya, Hermawan. On Positioning -
Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.
Kartajaya, Hermawan. On Segmentation -
Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.
Kartajaya, Hermawan. Boosting Field
Marketing Performance: From Strategy To Execution. Bandung: Mizan, 2006.
Kartajaya, Hermawan. On Brand - Seri 9
Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.
Kartajaya, Hermawan. On Marketing Mix
- Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.
Kartajaya, Hermawan & Muhammad
Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mizan, 2006.
Kasali, Rhenald. Membidik Pasar
Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta:
Grafindo Persada, 2001. Kotler, Philip. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga, 2001.
Morissan. Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, 2010. Parsons, Patricia J. Etika Public
Relations. Jakarta: Erlangga, 2004.
Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis.
Jakarta: Erlangga, 2011.
Susanto, A.B Dan Himawan Wijanarko.
Power Branding: Membangun Brand Yang Legendaris. Bandung: Mizan, 2004.
Suryani, Tatik, Perilaku Konsumen:
Implikasi pada strategi pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi
Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008.
Wahjono, Sentot Imam. Manajemen
Pemasaran Bank Yogyakarta: Graha imu, 2010.
Yusanto, Muhammad Ismail Dan Muhammad
Karebet Widjajakusuma. Manajemen Strategi Persepktif syariah, Jakarta:
Khairul Bayaan, 2003.
|
Komentar
Posting Komentar